Pada musim salju yang amat dingin, terdapat banyak binatang yang tidak bisa bertahan menahan suhu yang terlalu rendah. Sebagian dari mereka bahkan mati akibat cuaca ekstrim ini. Hal yang sama juga dirasakan oleh sekelompok landak. Mereka tinggal secara berkelompok dalam sebuah gua demi mencari kehangatan. Akhirnya, para landak memutuskan untuk berdekatan untuk menghalau hawa dingin yang menusuk. Tetapi yang terjadi adalah mereka saling melukai, hal ini karena duri yang ada pada tubuhnya.
Oleh sebab itu mereka memutuskan untuk menjaga jarak, agar tidak lagi terluka oleh duri tersebut. Akibatnya adalah sekelompok landak ini sangat merasakan kedinginan dan bahkan hampir mati. Sehingga mereka bimbang untuk memilih antara terluka karena duri atau mati karena dingin.
Akhirnya dengan bijaksana mereka memutuskan untuk berkumpul dan berdekatan kembali. Dan mereka pun belajar untuk hidup dengan luka-luka kecil karena saling berdekatan dengan sesama landak untuk tetap merasa hangat. Cara ini yang kemudian membuat mereka selamat dan bisa bertahan hidup.
Kisah landak ini mengajarkan kita, bahwa hubungan sempurna yang dijalin dalam sebuah kehidupan ini adalah sebuah hubungan di mana semua individu belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain. Melalui kisah ini kita juga diingatkan untuk menerima dan menghormati kehangatan yang diberikan oleh orang terdekat. Sehingga hidup akan terasa lebih bermakna dan membuat setiap kita bisa bertahan hidup sekalipun dalam situasi terpuruk.
Selain itu, ingatlah bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan paling aman, ceritakanlah segala hal kekhawatiran tentang apapun juga dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Sebab Dia rindu untuk mendengar anda. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 91:2, “Tuhan, tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Allah mungkin tidak menjanjikan hidup tanpa badai, tetapi Dia berjanji akan menolong kita melewatinya.
Sumber : Vemale/Jawaban.com by tk